Luke 18:16-17 ...Then Jesus called for the children and said to the disciples “ Let the children come to Me. Don’t stop them! For the Kingdom of God belongs to those who are the these children. I tell you the truth, anyone who doesn’t receive the Kingdom of God like a child will never enter it"
Para peneliti mengungkapkan bahwa banyak anak yang menderita autis saat
usia masih kecil, tak lagi menunjukkan gejala autisnya saat mereka
tumbuh dewasa.
Dalam
survei yang dipimpin oleh Dr Andrew Zimmerman dari Massachussetts
General Hospital for Children, menunjukkan sepertiga anak yang dulunya
pernah didiagnosis mengalami gangguan spektrum autism dilaporkan tidak
lagi memiliki diagnosa tersebut saat mereka beranjak dewasa, dan mereka
dianggap tidak lagi menderita autis.
Temuan
yang dipublikasikan dalam journal Pediatrics ini sebelumnya mempelajari
data dari survei telepon terhadap 92.000 orangtua yang anaknya berusia
17 tahun atau lebih muda antara rentan waktu 2007-2008 di Amerika
Serikat.
Sebanyak
1.366 orangtua mengatakan bahwa anaknya menderita gangguan spektrum
autis pada masa lalu hingga saat ini. Sekitar 453 dari kasus tersebut,
anak yang didiagnosa dokter mengalami gangguan tetapi orangtuanya
mengatakan anaknya kini tak menderita autis lagi.
Para
peneliti menemukan anak-anak dengan ketidakmampuan belajar atau
terlambat berkembangnya lebih mungkin untuk mengalami autis. Hal ini
juga berlaku bagi anak yang lebih tua yang menderita epilepsi dan
kecemasan. Namun, anak-anak atau remaja dengan masalah pendengaran di
awalnya kurang mungkin dianggap autis di kemudian hari.
Tim
mencatat bahwa autisme cenderung berkembang seiring dengan berbagai
gangguan mental dan perilaku lainnya. Mereka berspekulasi ini bisa
mempersulit diagnosis, atau memperlambat perkembangan pada anak-anak
yang didiagnosa dan diobati sejak dini.
Namun
meskipun begini, masih banyak ahli yang kurang sependapat dengan hasil
penelitian ini. Mereka berpendapat, meskipun gejala autis pada anak
terlihat semakin membaik, anak dengan autis harus tetap mendapatkan
perawatan dan berusaha
mempertahankan kemajuan tersebut.
mempertahankan kemajuan tersebut.
"Autisme adalah sebuah kondisi serius, melumpuhkan dan diidap seumur
hidup. Anak yang menderita autis di masa kecil akan tumbuh menjadi
dewasa dengan autis. Meskipun tidak ada obat untuk autis, memberikan
dukungan, membuat strategi untuk mengelola perilaku dan menciptakan
lingkungan baik, dapat membantu anak mengelola kecemasannya dan
kesulitan sensoriknya yang berhubungan dengan kondisi autisme," ungkap
Dr Georgina Gomez-de-la-Cuestan, selaku pimpinan penelitian aksi dari
The National Autistic Society, seperti dilansir melalui dailymail.
God Bless You All... <3
Lenny Indah M.Abigail
God Bless You All... <3
Lenny Indah M.Abigail